KONSEP TIME VALUE OF
MONEY
Time value of money atau dalam bahasa
Indonesia disebut nilai waktu uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan
datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan
karena perbedaaan waktu.
Beberapa ahli ekonomi berpendapat
bahwa manusia pada dasarnya lebih mengutamakan kehendaknya sekarang dibanding
kehendaknya di masa depan. Dalam hal ini, manusia umumnya lebih mengedepankan
kepuasan saat ini, dibandingkan kepuasan yang akan datang yang penuh dengan
ketidakpastian. Kalangan inilah yang menjelaskan fenomena bunga dengan
rumusan yang dikenal dengan menurunnya
nilai barang diwaktu mendatang dibanding dengan nilai barang di waktu kini.
Singkatnya mereka menganggap bahwa bunga sebagai agio atau selisih nilai yang
diperoleh dari barang-barang pada waktu sekarang terhadap perubahan atau
penukaran barang diwaktu yang akan datang.
Menurut Syafii Antonio (2001: 75),
mengatakan bahwa secara prinsip islam mengakui adanya nilai dan amat
berharganya waktu. Menurutnya, “islam sangat menghargai waktu, tetapi
penghargaanya tidak diwujudkan dalam rupiah terentu atau persentase bunga
tetap”.
Di dalam islam tidak dikenal adanya
time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Artinya
waktulah yang memilki nilai ekonomi, bukan uang memiliki nilai waktu. Contohnya
dalam mrnghitung nidbah bagi hasil di Bank Syariah. Dalam proses penentuan
nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. Return on capital tidak
sama dengan return on money. Return on capital tergantung kepada jenis
bisnisnya dan berkaitan dengan sector riil, sedangkan return on money berkaitan
dengan interest rate.
Sebagai contoh konsep time value of
money, dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000.000 yang diterima saat ini akan
lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000.000 yang akan
diterima dimasa yang akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai
uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang
mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar